Program Jaga Zapin Stabilkan Harga TBS Sawit Riau

Jumat, 12 Juli 2024

2 Menit baca

Baru berjalan setahun, Kejati Riau telah berhasil mengimplementasikan Program Jaga Zapin di sektor kelapa sawit. Adalah Dr. Supardi, SH.MH, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau yang berinisiatif melahirkan Jaga Zapin. Program ini mengawal stabilitas harga hasil pertanian, perkebunan dan industri secara komprehensif dan berkesinambungan.

“Jaga ZAPIN mengadopsi tarian Melayu Zapin yang secara historis merupakan bentuk akulturasi budaya yang akomodatif dan kolaboratif, menjadikan tarian indah yang penuh makna secara filosofis, terinspirasi kegiatan manusia dengan alam atau lingkungan sosial masyarakat di Provinsi Riau,” urai Dr. Supardi dalam penjelasannya.

Supardi menjelaskan bahwa Jaga Zapin ini lahir dari hasil pemetaan Kejati Riau terhadap permasalahan hukum di sektor pertanian khususnya perkebunan di provinsi Riau. Ada empat aspek penting dari hasil pemetaanya itu masalah sosiokultural terkait sengketa pertanahan atau konflik agraria, status kepemilikan dan legalitas lahan perkebunan, kelembagaan petani/pekebun yang masih lemah dalam pengembangan kemitraan usaha dengan pengusaha, dan praktek monopoli, oligopoli yang merugikan petani/pekebun.

“Catatan kami permasalahan yang terjadi telah memberikan dampak dan kerugian bagi 597 ribu KK petani sawit di Perkebunan Rakyat di Riau,” urai Mantan Direktur Penuntutan KPK RI ini.

Supardi menambahkan bahwa Jaga Zapin ini ingin memastikan pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau berjalan sesuai ketentuan perundang-undangan dan mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya memberikan kepastian stabilitas harga TBS sawit bersama Dinas Perkebunan Riau yang bertujuan memperbaiki tata kelola penetapan harga TBS dan turut mengusulkan dilakukan perbaikan regulasi/ tata kelola industri kelapa sawit agar berkeadilan.

Setelah Jaga Zapin berjalan, petani sawit merasakan dampak kebijakan ini. Pasalnya, sejak ada pendampingan dari tim Kejati Riau mulai ada kelengkapan terhadap dokumen pelaporan penggunaan BOL (Biaya Operasional Langsung) dan BOTL (Biaya Operasional Tidak Langsung) serta perbaikan tata kelola penetapan harga TBS.

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar memandang Jaga Zona Pertanian, Perekonomian, dan Perindustrian (Jaga Zapin) merupakan program bermakna bagi Provinsi Riau. Karena menurutnya pertumbuhan ekonomi Riau sangat bergantung dengan harga tandan buah segar (TBS) sawit.

“Kalau anjlok harga sawit, pasti pertumbuhan ekonomi rendah. Sekarang pertumbuhan ekonomi kita cukup naik 4,88 persen dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kita termasuk urutan 7 nasional, yang terpenting kesejahteraan petani naik. Jadi ini membuktikan terjadinya peningkatan,” jelasnya.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 143)

Sumber Berita : 

Topik:

Bootstrap

Bagikan: